Ada satu kata yang kadang membuat kita gemetar. Kata yang membuat kita takut dan ngeri. Namun kelak kita akan bertemu dengan hal itu. Ialah hari kiamat. Hari berakhirnya semua kehidupan. Hari terputusnya seluruh amalan. Tiada guna lagi tangisan kita. Tiada guna lagi rintihan kita. Tiada perlindungan untuk kita..., hanya Allah. Allah saja yang bisa melindungi dan menaungi kita.
"Apabila bumi digoncangkan dengan guncangan yang dahsyat. Dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat yang dikandungnya. Dan manusia bertanya, 'apa yang terjadi pada bumi ini?'. Pada hari itu bumi menyampaikan beritanya. Sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan yang demikian itu padanya. Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan berkelompok, untuk diperlihatkan kepada mereka balasan atas perbuatannya. Maka barangsiapa mengerjakan amalan kebaikan sebesar zarrah, niscaya dia akan melihat balasannya. Dan barangsiapa mengerjakan keburukan sebesar zarrah, dia akan melihat balasannya." (QS Al Zalzalah: 1-8)
Ikhwah fillah semuanya,
Siapkah kita merasakan hari itu? Siapkah kita bertemu dengan kejadian dahsyat itu? Telah cukupkah bekal kita untuk menghadapinya? Tidakkah kita merasa malu kepada Allah bila ternyata amalan kita tak seberapa?
Sesungguhnya kelak kita akan benar-benar dalam kerugian dan penyesalan.
Allah Ta’ala berfirman:“Pada hari ketika muka mereka ditolak-balik dineraka, mereka berkata, ‘Alangkah baiknya, andai kami taat kepada Allah dan taat kepada Rasul.’ Dan mereka berkata, ‘Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mentaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu meraka menyesatkan kami dari jalan (yang benar). Ya Tuhan kami, timpahkan kami kepada mereka adzab dua kali lipat dan kutuklah mereka dengan kutukan besar.” (QS Al-Ahzab: 66-68)
Ibnu Katsir Rahimahullah berkata, “Maksudnya, mereka diseret ke neraka dengan kepala terbalik dan wajah mereka dibola-balik di Neraka Jahanam. Mereka berharap andai mereka dikembalikan kedunia, mereka akan bersama orang-orang yang taat kepada Allah dan Rasul.”
Sekarang mereka baru tahu, ternyata jalan yang dulu merekah tempuh itu jalan salah, sebab mereka mengikuti para pemimpin dan tokoh-tokoh mereka, yang berjalan di jalan setan. Sekarang, mereka berani mengutuk pemimpin-pemimpin mereka dan bicara kepada mereka dengan bahasa lantang, setelah sebelumnya di dunia mereka hidup sebagai pengecut, hina, tidak berani mengatakan kebenaran, dan tidak punya nyali menolak kemungkaran. Setelah mereka dilempar ke neraka dan merasakan siksanya, perasaan mereka yang tadinya membeku itu hidup kembali dan mereka menyesal kenapa tidak mengikuti jalan Allah Ta’ala dan Rasul-Nya. Tapi, waktu itu sudah tidak ada lagi.
Sabda Rasulullah SAW yang lainnya:
“Pada hari Kiamat, leher keluar dari neraka. Leher itu punya dua mata yang bisa melihat, dua telinga yang dapat mendengar, dan lidah yang mampu bicara. Lidah leher itu berkata, ‘Aku mewakili tiga jenis manusia: orang yang menjadikan Tuhan selain Allah, orang sombong sekaligus bandel, dan para penggambar’.” (Diriwayatkan At-Tirmidzi).
Sahabat,
Pergunakanlah kesempatan selagi nyawa masih di badan. Sesungguhnya tiada yang sia-sia di sisi Allah.
"Apabila bumi digoncangkan dengan guncangan yang dahsyat. Dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat yang dikandungnya. Dan manusia bertanya, 'apa yang terjadi pada bumi ini?'. Pada hari itu bumi menyampaikan beritanya. Sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan yang demikian itu padanya. Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan berkelompok, untuk diperlihatkan kepada mereka balasan atas perbuatannya. Maka barangsiapa mengerjakan amalan kebaikan sebesar zarrah, niscaya dia akan melihat balasannya. Dan barangsiapa mengerjakan keburukan sebesar zarrah, dia akan melihat balasannya." (QS Al Zalzalah: 1-8)
Ikhwah fillah semuanya,
Siapkah kita merasakan hari itu? Siapkah kita bertemu dengan kejadian dahsyat itu? Telah cukupkah bekal kita untuk menghadapinya? Tidakkah kita merasa malu kepada Allah bila ternyata amalan kita tak seberapa?
Sesungguhnya kelak kita akan benar-benar dalam kerugian dan penyesalan.
Allah Ta’ala berfirman:“Pada hari ketika muka mereka ditolak-balik dineraka, mereka berkata, ‘Alangkah baiknya, andai kami taat kepada Allah dan taat kepada Rasul.’ Dan mereka berkata, ‘Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mentaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu meraka menyesatkan kami dari jalan (yang benar). Ya Tuhan kami, timpahkan kami kepada mereka adzab dua kali lipat dan kutuklah mereka dengan kutukan besar.” (QS Al-Ahzab: 66-68)
Ibnu Katsir Rahimahullah berkata, “Maksudnya, mereka diseret ke neraka dengan kepala terbalik dan wajah mereka dibola-balik di Neraka Jahanam. Mereka berharap andai mereka dikembalikan kedunia, mereka akan bersama orang-orang yang taat kepada Allah dan Rasul.”
Sekarang mereka baru tahu, ternyata jalan yang dulu merekah tempuh itu jalan salah, sebab mereka mengikuti para pemimpin dan tokoh-tokoh mereka, yang berjalan di jalan setan. Sekarang, mereka berani mengutuk pemimpin-pemimpin mereka dan bicara kepada mereka dengan bahasa lantang, setelah sebelumnya di dunia mereka hidup sebagai pengecut, hina, tidak berani mengatakan kebenaran, dan tidak punya nyali menolak kemungkaran. Setelah mereka dilempar ke neraka dan merasakan siksanya, perasaan mereka yang tadinya membeku itu hidup kembali dan mereka menyesal kenapa tidak mengikuti jalan Allah Ta’ala dan Rasul-Nya. Tapi, waktu itu sudah tidak ada lagi.
Sabda Rasulullah SAW yang lainnya:
“Pada hari Kiamat, leher keluar dari neraka. Leher itu punya dua mata yang bisa melihat, dua telinga yang dapat mendengar, dan lidah yang mampu bicara. Lidah leher itu berkata, ‘Aku mewakili tiga jenis manusia: orang yang menjadikan Tuhan selain Allah, orang sombong sekaligus bandel, dan para penggambar’.” (Diriwayatkan At-Tirmidzi).
Sahabat,
Pergunakanlah kesempatan selagi nyawa masih di badan. Sesungguhnya tiada yang sia-sia di sisi Allah.
Rasulullah SAW bersabda:
“Ada dua nikmat, di mana banyak orang mengalami kerugiaan karena keduanya. Yaitu kesehatan dan waktu luang.” (HR Bukhari)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan