Sahabat Ilmu

Khamis, 26 Mac 2015

Bila hidayah masuk ke dalam hati.

05 Jamadil Akhir 1436H
26 Mac 2015M

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتهُ

بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَـنِ ٱلرَّحِيم

أَفَمَن شَرَحَ اللَّـهُ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ فَهُوَ عَلَىٰ نُورٍ مِّن رَّبِّهِ ۚ فَوَيْلٌ لِّلْقَاسِيَةِ قُلُوبُهُم مِّن ذِكْرِ اللَّـهِ ۚ أُولَـٰئِكَ فِي ضَلَالٍ مُّبِينٍ ﴿٢٢

Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya)? Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata.
(Az-Zumar: 22)

Riya' (mempamerkan amalan baik untuk mendapat pujian manusia), ujub (merasa hebat, bangga dengan amalan kebaikannya sendiri), sum'ah (memperdengarkan kebaikan amalannya kepda orang lain supaya dipuji) adalah perosak keikhlasan yang paling besar, dan paling ditakuti kerana semua sifat itu bertapak di hati yang tidak dapat dilihat melainkan dengan mata hati yang disuluh dengan ilmu yang bermanfaat.

المؤمن الذي يخالط الناس ويصبر على أذاهم خير من الذي لا يخالط الناس ولا يصبر على أذاهم وأخرجه الترمذي....

Seorang mukmin yang bergaul dengan manusia dan bersabar dengan kejahatan mereka lebih baik dari mukmin yang tidak bergaul dengan manusia dan tidak sabar dengan kejahatan mereka. Hebatnya seorang da'ie ilallah.

Tiada ulasan: