Sabtu, 3 April 2010

SIAPA KITA DI SISI ALLAH?

Dinukil dari kitab Tanbihul Ghafilin (Peringatan Bagi Orang-orang Yang Lalai):

Siapa yang pagi-pagi sudah memikirkan dunia, maka dia pagi-pagi telah murka Allah kepadanya.

Siapa yang mengeluh kerana ditimpa musibah, maka dia mengeluhkan Tuhannya.

Siapa yang tidak hirau dari mana datangnya rezekinya, maka Allah tidak hirau dari pintu mana dia akan masuk neraka.

Sesiapa yang berbuat dosa sambil ketawa dia akan masuk neraka sambil menangis.

Sesiapa yang sibuk memuaskan nafsu syahwat semata-mata, maka Allah akan mencabut daripada hatinya takut akan akhirat.

Sesiapa yang merendah kepada orang kaya kerana kayanya, maka selalu terbayang di ruang matanya kemiskinannya.

Pedih bukan, bila mengenangkan sejauh manakah reputasi kita sebagai seorang 'hamba' disisi Tuhan kita? Namun ramai sekali manusia di dunia ini tidak merasa apa-apa pun dan ada juga yang terlupa langsung untuk menilik-nilik kedudukan dan melakukan semakan terhadap tahap prestasi sendiri di sisi Allah SWT.

Bagaimana cara mengukurnya?

Jikalau kita hendak mengetahui sejauh mana kita di sisi Allah, lihatlah kepada sejauh mana Allah di sisi kita. Allah SWT berfirman: "Ingatlah Aku nescaya Aku akan mengingati kamu."

Jadi, sejauh mana kita mengingati Allah, selama itulah Allah mengingati kita. Apabila kita ambil peduli pada Allah, Allah akan peduli pada kita. Bila kita bergantung harap padaNya, Dia akan membantu kita. Bila kita cinta padaNya, Dia akan menyintai kita. Bila kita takut padaNya, Dia akan melindungi kita.

Dan, bagaimana kita mati nanti adalah bergantung kepada bagaimana hidupnya kita. Kalau semasa hidup kita sering mengingati dan menyebut nama Allah, demikianlah pada saat-saat kematian nanti. Jangan pula apabila tiba saat itu, kata-kata dan ingatan tidak baik yang menerjah dan terzahir keluar dari diri kita lantaran ketika hidup dahulu kita ini jenis yang tidak pedulikan Tuhan!

Na'uzubillahi min zalik.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan