1AQIDAH: ALLAH DIDAHULUKAN, RASULULLAH DIUTAMAKAN..... "Terimalah sedikit kesusahan dunia yang sementara,dalam menegakkan kebenaran untuk terlepas daripada kesusahan Akhirat yang berkekalan"
Khamis, 3 September 2009
Bahaya Maksiat dan Dosa
Bahaya Maksiat dan Dosa Bagi Penuntut Ilmu Syar’i
Dosa dan kemaksiatan adalah sumber dan penyebab dari setiap kejahatan dan musibah yang terjadi di dunia, baik pada setiap pribadi maupun umat, sebagaimana firman Allah, “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia. “ (QS. Ar-Rum: 41).
Di antara akibat dosa dan maksiat adalah seseorang terhalang dari menuntut ilmu syar’I, serta menjadi mudah lupa akan ilmu yang telah dihafalnya. Ilmu syar’I adalah sesuatu yang mulia dan berharga, yang tidak mungkin menetap di hati seseorang yang dipenuhi nafsu syahwat, banyak berbuat maksiat dan kemunkaran. Hal ini karena kemuliaan tidak akan pernah menetap di satu tempat bersama kotoran dan kejelekan. Jika hamba bermaksiat kepada Tuhannya, maka ilmu yang ada dalam hatinya akan pergi seukuran dengan maksiat yang dilakukannya.
Abdullah bin Mas’ud berkata, “Saya menganggap orang yang melupakan ilmu yang telah dia ketahui, disebabkan karena dosa yang dia lakukan.”
Setiap kali Imam Abu Hanifah menemukan kesulitan dalam suatu masalah, beliau berkata kepada muridnya, “Semua ini karena dosa yang saya lakukan.” Kemudia beliau beristighfar, terkadang berdiri, dan shalat, hingga terbuka lagi permasalahannya. Beliau berkata, “Saya berharap Allah sudah menerima taubat saya.”
Seseorang bertanya kepada Imam Malik, “Wahai Abu Abdillah, apa yang membuat hafalan menjadi baik?” Beliau menjawab, “Kalau ada sesuatu yang bisa membuat hafalan baik, itu adalah meninggalkan maksiat.”
Bisyr bin Al-Harits berkata, “Apabila engkau ingin memahami dan menghafal ilmu, maka tinggalkan maksiat.”
Syaikh Musthafa As-Siba’I berkata, “Apabila engkau ingin bermaksiat, maka ingatlah dirimu kepada Allah. Apabila tidak bisa kembali, maka ingatlah akhlak orang-orang besar. Apabila tidak bisa kembali, ingatlah dengan kejelekannya (maksiat) bila itu diketahui orang-orang. Apabila tidak bisa kembali, ketahuilah, di saat itu, Anda telah berubah menjadi seekor binatang.”
Tiada ulasan:
Catat Ulasan